Sabtu, 10 Mei 2008

bibir vaginanya, terasa sedikit lembab. Penisku jadi ngaceng

namaku Joko Santoso. umurKu 29 tahun. Sedangkan istriKu bernama Sherly berumur 27 tahun. Kulitnya putih, matanya sipit, cantik sekali. Dan Kami baru menikah 3 tahun. Belum memiliki keturunan. Aku sangat mencintainya. Aku tak mau kehilangannya.

15 menit berlalu, Akhirnya Aku turun dari mobil dan masuk kekantor istriKu. Semua ruangan kantor rata rata sudah gelap, karena lampu telah di padamKu. Tapi ruang kantor istriku masih menyala, Jendelanya tertutup tirai. Aku mendekat dan mendengar suara cekik kikan. Aku mengitip dari sela sela tirai.

KepalaKu seperti di hantam palu besar. Aku melihat Ganda, sedang menjilati buah dada istriKu. Dan istriKu, mengelijing ,dan mendesah "ashh.. Gan… geli….” Suaranya pelan. Pak Ganda adalah GM, yang berarti jabatannya di atas istriKu. IstriKu sering menceritakan tentang Pak Ganda. Dan Dia pernah memperkenalkan Ku pada Pak Ganda ini. Tapi Aku tak menyangKa…

Ingin Aku masuk ke ruangan itu, dan memukuli Pak Ganda. Tapi Aku urungkan, Aku memilih menonton saja, Aku mau lihat sampai di mana kelakuan istriKu. Tak lama setelah puas Pak ganda menjilati buah dada istriKu, Pak Ganda membuka celananya. dan dia duduk di meja. penisnya terlihat ngaceng. Harus aku akui penisnya, lebih besar dari Ku.

IstriKu tanpa malu malu, langsung menciumi penisnya. Lalu menjilati dan mengemotnya. IstriKu terlihat sangat nafsu, Dia mengocok batang penisnya, dan mulutnya mengemut kepala penisnya. Se ingatKu selama tiga tahun menikah dengannya Sherly tak pernah menservis Ku seperti ini. Aku melihatnya, dan tanpa Aku rasa penisku mendaji tegang. Aku mengelus ngelus peniskuKu sendiri, dan membayangkan kalau Sherly sedang menjilati penisKu.

Setelah itu, Pak ganda berdiri, lalu melepas seluruh pakaian istriKu. IstriKu lalu duduk di meja, hanya memakai celana dalam merah, yang Aku belikan waktu hari Valentin. Pak Ganda lalu menciumi istriku, dan berbisik. "kamu cantik sekali Sheerly, Aku ingin menjilati vaginamu dan bersetubuh dengan sayang, boleh ya sayang…”. Sherly menciumnya dan berkata "Boleh aja Mas Ganda….”. Lalu Pak Ganda melepas celana dalam istriKu.

Dan menjilati vagina istriku dengan penuh nafsu. IstriKu mengelijing, matanya terpejam, menikmati jilatan Pak Ganda. Aku memang tahu, istriku paling suka di oral. Dan Dia tak akan tahan, pasti sebentar saja orgasme. Pak Ganda dengan rakusnya menjilati vagina istriKu. Aku mendengar samar-samar desahan istriKu "ahhh mas, ahh udah gatel banget, mas Aku mau keluarr…..”. Tak lama istriku mengejang. Tubuhnya bergetar. "Mas masukin sekarang, ayo mas, Gatel nih..”.

JantungKu berdegup keras, penisnya yang besar itu mulai di masukan ke lobang vagina istriku. Dengan penisku yang lebih kecil dari penis pak Ganda saja, Aku merasa liang vagina nya sempit, apalagi penis pak Ganda yang besar. Dan "Ahhh, pelan pelan mas, sakit…” kata istri Ku.
Dan pak Ganda mulai bergoyang ,dengan irama birahi yang mengebu, Istriku mengelijing. Istriku nampak sangat menikmati penis besar pak Ganda. Kulit pak Ganda yang Hitam, tampak kontras dengan Sherly yang putih. Aku terus saja mengelus elus sendiri penisku yang ngaceng itu.

Pak Ganda terus saja mengoyang istriKu dengan nafsu. dan beberapa saat kemudian, Pak Ganda ejakulasi di liang vagina istriKu. Dan Aku juga ejakulasi, tanganKu basah akibat spermaKu sendiri. Aku melihat mereka segera rapi rapi, istriku melap vagina nya pakai tisuue dan, Aku buru buru lari ke mobil.

Aku segera meng HP istriKu. "sayang, aku di kantormu nih …”. Aku berkata seakan akan tak tahu apa apa dan tak terjadi apa apa. IstriKu berkata "Oh..iya kebenaran Mas, rapatnya juga sudah selesai….”.

Aku berpikir, pantas selama ini istriku selalu memakan obat anti hamil, alasannya belum siap punya momongan. Pikiran Ku kacau, Aku yakin istriKu tidak hanya main dengan Pak Ganda.

Aku membawa juga istriKu ke restoran. Dia makan dengan lahap, sedangkan Aku.. nafsu makanKu menurun. Tapi Aku tetap berpura pura tak tahu apa apa.

Malamnya saat istriKu tertidur pulas, Aku masih terjaga. Aku perlahan membuka celana dalam istriKu. Aku melebarkan kakinya. Menatap vagina istriKu yang tadi habis di goyang sama Pak Ganda. Aku menguak bibir vaginanya, terasa sedikit lembab. Penisku jadi ngaceng. Aku memjilati memeknya. Istriku mengeliat, tapi tak bangun.

Lalu Aku memasukan penisKu ke liang vaginanya. Istriku mengeliat, tapi matanya terpejam. Aku merasakan memek istriku tetap sempit. Aku terus mengoyangnya. Aku merasakan makin lama vaginanya makin basah.

Istriku tetap memejamkan matanya, hanya suara desahan desah lemah, keluar dari bibirnya yang sexy.

lubang vaginanya dan saya sodok masuk penis saya..ahhh

kebetulan minggu lalu pas libur Sidang Umum saudara saya menginap. Ada satu saudara perempuan saya yang asli cantik namanya Joyce. Saya kepingin benar ngobel vaginanya tapi nggak dapat, soalnya dia baru kepegang paha saja sudah sadar. Tapi ini malam lain, saya memulai petualangan saya lagi. Saya naik ke kamar atas, terlihat si Joyce tidur dengan posisi nafsuin. Menghadap ke atas (telentang) kaki rada mengangkang. Darah saya sudah berdesir saja. Saya mulai naik ke atas ranjang, ternyata dia memakai celana longgar. perlahan-lahan saya mulai tarik celananya ke bawah dan mengintip ke dalam. Kelihatan CD-nya. Saya sudah mau masukan tangan saja. Tapi saya takut dia bangun. Tapi, lama-lama saya nggak tahan juga. Saya masukan tangan saya, wah dia diam saja. Saya masuk lebih dalam lagi. Nyentuh CD-nya, saya mulai mau tarik CD-nya. Tangan saya satu lagi ngocok-ngocok penis saya. Tahu-tahu dia bagun dan melihat saya lagi pegang penis saya. Wah, saya kaget dan buru-buru kabur sambil berharap dia melupakan dan dikira mimpi. Saya mau tidur lagi, "Sialan", dalam hati saya. Saya belum klimaks nih. Akhirnya saya tidur juga. Eh, malamnya saya merasa ada yang memegang tubuh saya. Saya bangun, ternyata si Joyce lagi memegang penis saya sambil tangannya masuk ke dalam CD-nya. Astaga, dia kaget juga, tapi terus berbicara.
"Dengan ini kita seri ya?" terus dia mau pergi. Menyadari gelagat asyik ini saya langsung berkata, "Eh jangan pergi. "
Terus dia bertanya "Emang kenapa loe marah?"
"Nggak kok, loe demen pegangin barang gua, gue kepenget liat barang loe gimana kalau kita tukeran?"
Dia diam sebentar terus bicara, "Yang benar?"
"Iya",
"Ya sudah dech, tapi loe duluan ya?"
Terus saya pun tarik celana saya yang longgar (maklum piyama) dan terlihatlah penis saya yang asli tegang (Penis saya 12 cm diameter 4 cm). Lumayan buat anak 16 tahun. Dia kelihatan senang ditambah horny.
"Boleh gue pegang?"
"Loe mau apain juga boleh asal jangan disakitin."
Tangannya bergerak perlahan gemeteran, dia pegang penis saya. Darah saya berdesir waktu tangannya menyentuh penis saya. Baru sekali penis saya dipegang, dielus sama perempuan. Tangan yang satunya memegang celananya sendiri sambil sesekali menggesek. Saya lihat tambah horny.
"Eh, Joyce cukup donk, giliran lu."
"Nggak ah malu",
"Eh, loe sudah janji, lagian cuma kita berdua kok."
"Ya sudah."
Dia pun mulai memegang celananya.
"Eh, tunggu, boleh nggak saya yang buka?"
Dia berpikir terus bilang, "Boleh dech",

Tangan saya mulai memegang celananya. Terus saya gesek bagian vaginanya dia diam saja. Terus perlahan-lahan saya tarik celananya turun, kelihatan CD-nya putih. Terlihat di bagian vagina agak basah, perlahan dari samping saya tarik CD-nya. Tangan saya gemetar. Dia juga terlihat agak malu. Saya tarik ke samping, terlihat vaginanya, bulu kemaluannya paling baru 5 lembar (maklum baru 13). Saya buka sedikit, bau amis campur pesing mulai menyebar.
"Boleh saya elus?"
"Boleh",
Saya mulai mengelus vaginanya, pas saya buka sedikit, kelihatan ada daging kecil di bagian atas, saya heran.
"Ahh, nikmat Di! Lagi donk",
Tiba-tiba dia teriak, saya kaget. Terus saya dapet ide,
"Gimana kalau vagina lu gue gesek pakai penis saya?"
"Hah, jangan saya masih mau perawan",
"Tenang cuma luarnya doang gua jamin perawan lu nggak hilang",
"Benar?"
"Benar",
"Ya sudah."
Terus CD-nya saya tarik ke bawah dan CD saya saya turuni sendiri. Saya suruh dia tiduran, terus saya letakan penis saya di atas vaginanya (waktu itu saya sudah takut ketahuan bokap) terus saya gesek naik turun.
"Ahh nikmat Di, nikmat banget cepetan dikit Di."
Wah saya semakin nafsu saja saya gesek lagi, sementara vaginanya semakin banjir.
"Ahh terus Di, clit gua donk diutamain",
"Hah, apaan tuh clit?"
"Itu daging kecil yang tadi loe pegang",
"Oohh."
Terus saya mulai mencari "clit" tersebut dan saya gesek pakai kepala penis saya. "Ahh nikmat Di terus Di."
Saya semakin nafsu saja, terus dia bercanda bicara begini,
"Ahh, uhh, ini mah dimasukin lebih nikmat kali ya?"
Saya yang nafsu senang benar dengar begitu. Saya ambil koran terus saya alaskan pantatnya.
"Ngapain Di?"
Saya diam saja terus saya pelan-pelan cari lubang vaginanya dan saya sodok masuk penis saya.
"Ahh, jangan Di, adduuh sakit Di, please jangan ahh!"Saya kasihan juga saya tarik sedikit. Terus saya sodok sekuat tenaga"Ahh sakit banget Di, aduhh.."
Saya cuek terus saya sodok sedikit. Sambil memegang payudaranya saya bisa melihat dia menangis. Tapi saya cuek, saya kayuh saja terus.
"Ahh Di sakit Di, loe tega loe Di, pokoknya perawan gue lu yang ambil."Tapi lama-lama dia diam juga, dia malah mulai menikmati.
"Ahh, Ahh, ohh, terus nikmat juga, teruss."

Mungkin karena sama-sama baru, nggak lebih dari 15 menit kita sama-sama klimaks, saya keluarkan sperma saya di dalam, asli nikmat banget. Setelah selesai, kita duduk senderan, koran tatakan tadi ada noda darah, darah perawan dia. Saya lihat dia menangis sambil nmenyandarkan kepalanya ke dada saya.

cairan menyemprot kebelahan anusku..

Tengah malam aku merasakan ada tangan menggerayangi dadaku. Aku terbangun namun pura-pura masih tidur, lalu aku buka sedikit mataku untuk mengintip. Ternyata mas dedy tidur dilantai pas dibawah sofa dan cuma tangannya yang keatas. Aku diam menanti apakah mas dedy sengaja atau tidak. Tiba tiba tangannya bergerak pas diatas susuku sebelah kiri dan meremasnya dengan pelan sekali, namun aku merasakan remasan itu mulanya aku mau mendorong tangan itu namun aku kasihan pada mas dedy karena udah menemaniku dan, "ah ini cuman didada", pikirku.

Lama kelamaan aku merasakan remasannya makin keras dan otomatis ada rasa lain yang tak dapat kuungkapkan, aku menikmati remasan itu tapi aku tetap saja pura-pura tidur sampai akhirnya tangan mas Dedy menyusup kedalam bajuku lewat kancing bajuku yang sudah terbuka tanpa aku sadari. Dan tangan mas Dedy langsung menyusup kebawah Bh-ku dan mengangkatnya kearah atas sehingga payudaraku yang sebelah kiri mencuat keluar, dan tangan itu kembali mengelus-lengus tetekku sambil sekali-kali meremas. Aku makin keenakan apalagi kalo putingnya dipencet dan dipilir dengan lembut sama mas Dedy.
Kejadian itu berlangsung hampir 30 menit lamanya. Aku makin horny aja maklum baru pertama kali dadaku dielus dan dipegang oleh laki-laki. Tapi aku diam aja sambil menahan rasa geli yang ada.

Kemudian kuliat kepala mas Dedy ada didadaku dan kurasakan bibirnya langsung mengisap punting susuku sedangkan tangan yang satunya mengelus tetekku yang sebelahnya. Aku terus bertahan untuk tidak bergerak namun rasa geli yang menyerangku tidak dapat mengerem nafasku untuk perlahan, aku ngos-ngosan dan ku terpekik kecil ketika merasakan sesuatu keluar dari vaginaku.
"akh...", suaraku pelan yang tak dapat kutahan lagi keluar dari mulutku bersamaan dengan cairan yang membasahi vaginaku. Oh, ini yang namanya orgasme pikirku dan kayaknya mas Dedy ngak mendengar aku terpekik kecil karena kurasakan dia juga sangat bernafsu netek di payudaraku. Kurasakan nyilu puntingku mungkin karena aku sudah orgasme.

Tanpa melepas mulutnya ditetekku tangan kanan mas dedy menyusup kedalam celana yang aku kenakan langsung menuju vaginaku, mula-mula mengelus bulu-bulu halus yang tumbuh di atas vaginaku kemudian jarinya mulai mempermainkan belahan vaginaku dengan sekali-kali mengorek orek bibir vaginaku,aku mulai merasakan geli-geli bercampur nikmat manakala jari nya menyentuh kelentitku. Aku merasakan vaginaku mulai basah sehingga menimbulkan sensasi yang tiada tara dengan gosokan jari mas dedy makin lama gosokan jarinya bibir kemaluanku makin cepat saja dan "akh... emh...", aku tidak bisa menahan suaraku beriringan dengan cairan kenikmatan itu mengalir lagi dari dalam kemaluanku dan tanpa sadar aku mengangkat pinggulku keatas seakan-akan minta gosokan itu lebih menempel kuat diatas kemaluanku.

Sambil terus memejamkan mata aku mengintip mas Dedy yang saat ini melepaskan semua tangannya ditubuhku, aku meliat dia berdiri dan menbuka celana jeannya. kemudian menurunkan Cdnya sedikit kebawah dan kulihan penis mas dedy udah mengacung keras kedepan namun agak mendongak keatas. Dadaku berdebar-debar menantikan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Mas dedy kemudian naik keatas tubuhku dan mengarahkan kontolnya ke vaginaku, aku sedikit menutup pahaku,tetapi kontol itu terus menyentuh vaginaku dan menempel dibelahan vaginaku mungkin karena adanya pelumas yang keluar dari kemaluanku juga pelumas yang ada dikontol mas Dedy. Aku merasakan clitoris kutertekan oleh pangkal kontol mas dedy yang ditumbuhi bulu sehingga aku merasakan kenikmatan yang tiada tara.

Secara perlahan mas Dedy mengangkat dan menekan kontolnya di belahan vaginaku, aku berusaha untuk tidak dimasuki kontol itu kedalam vaginaku. Jadi aku tambah merasakan eratnya gesekan kontol mas dedy di clitoris dan dibelahan vaginaku. Mungkin sekitar 1 menit kemudian aku merasakan mas Dedy tubuhnya mengejang dan mempercepat gerakannya dan "uhk... uhk... ukh", mas Dedy melenguh, dan kurasakan banyak cairan menyemprot kebelahan anusku,ternyata mas Dedy orgasme, aku masih pura-pura tidur seakan-akan tidak tahu apa yang sedang terjadi.

Kemaudian mas Dedy bangun dan memasang kembali CD dan celananya dan beranjak pulang. Setelah mas Dedy pulang aku segera bangun dan kulihat banyak ceceran sperma diatas sofa tempat aku tidur. Aku lap dengan kain basah untuk membersihkannya ambil sekali-kali mencium aromanya. Koq mirip harumnya daun pandan? Sejak itu aku sering termenung dan melamun membayangkan kejadian itu dan setelah saat itu pula mas Dedy jarang ke rumah aku, mungkin malu atau gimana aku sendiri ngak tahu.

Akhh nikmat sekali memek perawan

minggu keluargaku mengadakan acara temu kangen di Malang. Seluruh anggota keluarga hadir dalam acara itu, kira-kira ada 3 keluarga. Ada hal yang paling kugemari dalam acara itu, yaitu acara perkenalan tiap keluarga.

Pada kesempatan itu adik ibuku bernama Henny memperkenalkan keluarganya satu persatu. Aku lihat gaya bicara Tante Henny yang sangat mempesona, terus terang Tante Henny bila aku gambarkan bak bidadari turun dari langit, wajahnya yang cantik, kulitnya yang mulus dan bodinya yang aduhai membuat tiap laki-laki pasti jatuh hati padanya.

Perkenalan demi perkenalan telah terlewati malam itu, sekitar pukul 9 malam kami beristirahat. Badanku terasa penat dan aku pergi untuk mandi, sekalian persiapan untuk acara besok. Waktu aku akan mandi, tanpa sengaja aku melihat tanteku baru keluar dari kamarnya memakai kimono putih yang agak transparan dan terlihat samar-samar lekuk tubuhnya yang indah, dengan sedikit basa-basi aku bertanya padanya.
"Mau kemana Tante?", tanyaku.
Tanteku dengan kagetnya menjawab "Ouu Hadi, bikin tante kaget nich, Tante mau mandi pake bathtub", jawabnya.
"Sama nich", kataku.
"Rasanya memang malam ini penat sekali yach".
Akhirnya kami melangkah bersama menuju bathroom di belakang Villa kami. Malam itu agak dingin rasanya, sampai-sampai.., sambil agak mendesah Tanteku menahan dingin.

Sesampainya di depan kamar mandi aku berhenti sambil memperhatikan tingkah Tante yang agak aneh (maklum aku masih anak kecil, belum pernah lihat yang seperti gituan).
"Had.., kamu duluan yach..!", kata tanteku sambil mendesah.
"Nggak ach Tante, Tante dulu dech", kataku sambil rasa dingin (duch rasanya seperti dalam freezer tuch).
"Ok, Had.., Tante duluan yach".
Tanteku masuk ke dalam kamar mandi, terdengar suara pakaiannya yang ditanggalkan, gemericik air juga mulai mengisi bathtub. Aku menunggu di luar dengan rasa dingin yang sangat mengigit sambil melamun.
"Had, mana nich sabunnya". teriak tanteku mengagetkanku.
Seketika itu juga aku menjawab, "Disitu Tante".
"Dimana sich?", kata tanteku.
"Kamu masuk aja Had, ambilin dech sabunnya.., Tante nggak tau nich".

Dengan hati yang berdetak keras aku masuk ke kamar mandi sambil mencari-cari sabunnya. Ternyata sabunnya di bawah wastafel. Segera aku mengambilnya dan memberikannya pada tanteku. Tanpa sengaja aku melihat bodi tanteku yang aduhai yang tak sehelai benangpun melekat di tubuhnya. Dengan wajah merah padam aku memberikan sabunnya.
Tanteku bertanya "Mengapa Had.., belum pernah liat yach!", kata tanteku dengan mengerlingkan matanya yang indah itu.
Dengan malu-malu kujawab "Belum pernah tuh, tante", kulihat tanteku hanya tersenyum kecil sambil menggandeng tanganku, ia menyuruhku masuk, sengaja atau tidak penisku berdiri.
"Had, punya kamu berdiri tuh", dengan malu aku berusaha menutupi penisku yang telah berdiri.
"Ngapain malu Had..", tanya tanteku.
Aku hanya tersenyum kecut, lalu tanteku melepaskan handukku sambil berkata "Tante boleh lihat punyamu.
"Jangan tante nanti Om tau".
"Ah, nggak apa-apa Om orangnya sangat fair".
Akhirnya aku hanya bisa pasrah, kemudian dengan lembutnya tanteku mempermainkan penisku sambil berkata", Gila benar punyamu Had, barang sebesar ini kok di diemin aja..". aku hanya bisa meringis keenakan, karena memang aku tidak pernah merasakan hal itu.

Dengan lembutnya tanteku mengulum penisku, dengan refleks aku meraba payudara tanteku yang montok itu, "Ohh.., nikmat sekali". Dituntunnya aku untuk mengulum bibir kemaluannya.
Aku bertanya "Ini apa tante?".
"oo itu clitoris sayang", jawabnya. Aku terus mengulum bibir kemaluannya. Lama juga aku mengulum bibir kemaluannya, dengan gaya 69 kami saling menikmati hal itu. Tanpa sepengetahuan kami berdua ternyata kakakku mengintip apa yang kami lakukan. Terus kakakku masuk dan berkata "Ah.., tante kok tega main sama adikku.., kok tidak bilang-bilang kepadaku", sambil tersenyum kecil.

Mungkin karena terangsang dengan apa yang kami lakukan akhirnya kakakku ikut melepaskan pakaiannya. Tanteku berkata "Ayo sini punya adikmu nikmat lho". Aku tidak habis pikir, ternyata kakakku suka begituan juga. Baru pertama kali ini aku melihat polos tubuh kakakku ternyata kakakku tidak kalah dengan tanteku malah payudaranya lebih besar dari punya tante.

Tanpa pikir panjang aku tarik tangan kakakku, langsung aku kulum payudaranya yang besar itu. Terus tanteku bilang "Had masukin dong punyamu". Akhirnya kumasukkan punyaku ke liang kewanitaan tanteku "Ooh nikmat sekalii..", tanteku hanya bisa mendesah kenikmatan. Dengan goyangan yang seperti di film aku berusaha sekuat tenaga menghabisi liang kenikmatan tanteku. Selang berapa lama air mani tanteku keluar. "akhh", desahan itu keluar dari mulut tanteku, tapi aku belum apa-apa. Akhirnya tanpa rasa dosa kutarik kakakku untuk juga merasakan hebatnya penisku. Kakakku ternyata sudah tidak perawan lagi itu kuketahui waktu kumasukan penis ke liang senggamanya. Kakakku menggelinjang keenakan sambil berkata mengapa tidak dari dulu minta di "tusuk" oleh penisku. Aku terus menggenjotnya. Pada waktu lagi asyiknya aku menusuk liang kewanitaan kakakku sepupuku masuk "eehh.., lagi ngapain kalian" tanyanya. Aku cuek saja sambil berkata", kalo mau sini aja".

Tanpa aku sadari ternyata sepupuku telah menanggalkan pakaiannya. Ternyata sepupuku biar masih SMU, bodinya hebat juga. Tanpa pikir panjang kutarik tangannya lalu kukulum susunya, sambil terus menggenjot liang kenikmatan kakakku. Aku lihat kakakku asyik mengulum bibir kemaluan sepupuku. Ternyata kakakku telah di puncak kenikmatan. Dia menggeliat seperti cacing kepanasan, kurasakan semburan air hangat keluar dari liang kewanitaan kakakku. "oohhkk", teriak kakakku. Aku tersenyum puas karena aku masih bisa bertahan. Dengan perkasa ganti sepupuku "Mira" kugenjot ia hanya bisa pasrah dalam dekapan kejantananku. Aku coba memasukkan penisku dengan pelan-pelan ternyata sepupuku itu masih perawan, sangat sulit pertama kali kumasukan penisku, ia merintih kesakitan aku tidak kurang akal, kuludahi liang surganya dan kumasukkan jari tanganku. Lalu kucoba memasukkan penisku. Kali ini bisa walau dengan susah payah. "Akhh nikmat sekali memek perawan", kataku. Kulihat Mira hanya merintih dan mendesah diantara sakit dan nikmat. Akhirnya aku merasakan juga puncak kenikmatan itu kami sama-sama klimaks, "akkhh", terak kami berdua.

penisku memasuki vagina tanteku..

Om Dody mempunyai istri namanya Tante Rina. Umur Om Dody kira-kita 40 tahun sedangkan Tante Rina berumur 31 dan mereka mempunyai anak berumur 5 tahun bernama Dino. Om Dody adalah teman baik dan rekan bisnis Om saya. Tante Rina Seorang wanita yang cantik dan mempunyai tubuh yang indah terutama bagian payudara yang indah dan besar. Keindahan payudaranya tersebut dikarenakan Tante Rina rajin meminum jamu dan memijat payudaranya. Selama menginap di sana perhatian saya selalu pada payudaranya Tante Rina. Tak terasa sudah hampir seminggu saya menginap di sana, suatu siang (saat Om Dody pergi ke kantor dan Dino pergi rumah neneknya) Tante Rina memanggilku dari dalam kamarnya. Ketika saya masuk ke kamar Tante Rina, tampak tante cuma mengenakan kaos kutung tanpa menggunakan bra sehingga dadanya yang indah telihat nampak membungsung.

"Van, Mau tolongin Tante", Katanya.
"Apa yang bisa saya bantu Tante".
"Tante minta tolong sesuatu tapi kamu, tapi kamu harus rahasiain jangan bilang siapa-siapa".
"Apaan Tante kok sampe musti rahasia-rahasian".
"Tante Minta tolong dipijitin", katanya.
"Kok pijit saja musti pakai rahasia-rahasian segala".
"Tante minta kamu memijit ini tante", katanya sambil menunjukkan buah dadanya yang montok. Saat itu saya langsung Grogi setengah mati sampai tidak bisa berkata apa-apa.
"Van, kok diem mau nggak?", tanya Tante Rina lagi. Saat itu terasa penisku tegang sekali.
"Mau nggak?", katanya sekali lagi.
Lalu kukatakan padanya aku bersedia, bayangin saya seperti ketiban emas dari langit, memegang buah dada secara gratis disuruh pula siapa yang nggak mau? Lalu saya bertanya mengapa harus dipijat buah dadanya, dia menjawab supaya payudaranya indah terus.

Selanjutnya tante mengambil botol yang berisi krem dan dia segera duduk di tepi ranjang. Tanpa banyak bicara dia langsung membuka pakaiannya dan membuka BH-nya, segera payudaranya yang indah tersebut segera terlihat, kalau saya tebak payudaranya ukuran 36B, Puting susu kecil tapi menonjol seperti buah kelereng kecil yang berwarna coklat kemerah-merah.
"Van, kamu cuci tangan kamu dulu gih", katanya.
Segera saya buru-buru cuci tangan di kamar mandi yang terletak di kamar tidurnya. Ketika saya balik, Tante sudah berbaring telentang dengan telanjang dada. Wuih, indah sekali. Ia memintaku agar melumuri buah dadanya secara perlahan kecuali bagian puting susunya dengan krim yang diambilnya tadi. Grogi juga, segera kuambil krem dan kulumuri dulu di tanganku kemudian secara perlahan kulumuri payudaranya. Gila rasanya kenyal dan lembut sekali. Perlahan kutelusuri buah dadanya yang kiri dan yang kanan dari pangkal sampai mendekati puting. Sementara tanganku mengelus dadanya, kulihat nafas tante tampaknya mulai tidak beraturan.

Sesekali mulutnya mengeluarkan bunyi, "Ahh.., ahh". Setelah melumuri seluruh payudaranya, tante memegang kedua tanganku, rupanya ia ingin mengajariku cara memijat payudara, gerakannya ialah kedua tanganku menyentuh kedua buah payudaranya dan melakukan gerakan memutar dari pangkal buah dadanya sampai mendekati puting susunya, tante meminta saya agar tidak menyentuh puting susunya. Segera kulalukan gerakan memutari buah kedua buah payudaranya, baru beberapa gerakan tante memintaku agar gerakan tersebut dibarengi dengan remasan pada buah dadanya. Tante semakin terangsang nampaknya terus ia memintaku, "aahh, Van tolong remas lebih keras". Tanpa ragu keremas buah dada yang indah tersebut dengan keras. Sambil meremas aku bertanya mengapa puting susunya tidak boleh disentuh? Tiba-tiba ia menjambak rambutku dan membawa kepalaku ke buah dadanya.
"Van, Tante minta kamu hisap puting susu Tante", katanya sambil napasnya tersengal-sengal. Tanpa banyak tanya lagi langsung ku hisap puting susu kanannya.
"Van, hisap yang kuat sayang.., aah", desah Tante Rina.
Kuhisap puting susu itu, terus ia berteriak, "Lebih kuat lagi hisapanya".

Setelah sekitar 10 menit kuhisap puting di buah dada kanannya gantian buah dada kiri kuhisap. Sambil kuhisap buah dadanya tante membuka celananya sehingga dia dalam keadaan telanjang bulat. Kemudian dia membuka celanaku dan meremas penisku. Tante kemudian memintaku telungkup menindih tubuhnya, sambil menghisap-hisap payudaranya tante memegang penisku dan dimasukkan ke dalam lubang vaginanya. Setelah melalui perjuangan akhirnya penisku memasuki vagina tanteku. Semua ini dilakukan sambil mengisap dan meremas-remas buah dadanya. Pinggulku segera kugenjot dan terasa nikmat luar biasa sedangkan tante berteriak karena orgasme sudah dekat.

Tak lama kemudian tante nampak sudah orgasme, terasa di liangnya tegang sekali. Kemudian giliranku menyemburkan air maniku ke liangnya dan kami pun terdiam menikmati momen tersebut, setelah itu tante mencium bibirku dengan lembut.

kumasukan penisku perlahan ke anusnya.

Selain membuka situs2 berita dan membalas email, aku pun meng-klik MIRC. Yah awalnya sich... untuk sekedar ngobrol dan mencari kenalan orang Batam. Aku membuka beberapa chanel salah satunya "Batam", dan mulai kucari nama-nama yang terdaftar disitu.
Akirnya ku pilih Nick "Batam Sendiri". Entah mengapa aku invite nick itu... mungkin karena aku lagi merasa sendiri juga dan akhirnya kami pun berchating ria:

Aku: Hi...mlm, boleh knalan?
Batam Sendiri : Boleh, siapa nih?
Aku: Tio 25/m/177/65, u?
Batam Sendiri : Andi 23/m/175/66
Aku: Oh..cowok juga...sorry ya....bye
Batam Sendiri : Gak sopan, baru kenalan langsung bye
Aku: Sorry aku pikir kamu gak mau chat sama co juga..
Batam Sendiri : Sok Tau...
Aku: Iya deh sekalilagi sorry...
Batam Sendiri : Ngapain kamu disini?
Aku: Nemenin Bos...
Batam Sendiri : Piaraan Bos lo ya...hehehe
Aku: Sialan ... ya enggak lah orang bos ku cowok jg
Batam Sendiri : .......O....kali aja
Aku: Kali aja apa nih?
Batam Sendiri : Enggak...
Aku: Eh laper nih...
Batam Sendiri : Aku Juga
Aku: MAkan yuk...

Akhirnya aku dan Andi kopi darat untuk makan malam. Kami ketemuan di Mc. D. dekat hotel dan warnet itu dan setelah kami ketemu aku merasa tertarik dengannya.

Anaknya tinggi tegap, rambutnya cepak, kulitnya gelap tapi terlihat manis. Malam itu dia mengenakan celana army dan t-shirt warna hijau tua. Dengan membawa tas ransel layaknya anak-anak kuliahan.

Setelah kami makan malam kira2 pukul 23.00 aku bermaksud berpamitan untuk kembali ke hotel, dan aku pun menemaninya menunggu taksi atau angkutan umum lainnya. Hampir 1 jam kami menunggu, yang ditunggu tak kunjung datang... akhirnya aku berinisiatif mengajaknya tidur dikamarku yang kebetulan single bed dan berukuran cukup luas.

Setelah sampai dia sibuk meneliti kamar dan melihat2 laptop ku. Kuperhatikan dia... ditengah suasana kamar yang begitu romantis tersersit keinginan nakal ku...

"Ndy... kalo mau mandi, kamu duluan deh... Aku masih gerah", kataku sambil melepas baju dan celana panjangku.

"Oke...", dengan sigap dia melucuti pakaian yang dikenakannya satu persatu hingga tinggal mengenakan celana dalam skinny yang begitu sexy. Dia nampak cuek berjalan kesana kemari menata baju dan celana panjangnya dan kemudian menuju jendela memandangi kota batam di malam hari.

Kulihat punggung dan belahan pantatnya yang terlihat gempal dihadapanku sehingga beberapa kali aku menelan ludah menahan rasa "inginku"...

"Woi mandi sana... ntar gantian..."
Dia berbalik, "Kenapa musti gantian?...".
Aku kaget dan terperangah mendengarnya, dia langsung mendekatiku dan kulihat tonkolan dibalik celana dalam skinnynya tercetak jelas seakan menghipnotis aku. Akupun menyanyanggupinya...

Kuisi bathtube penuh dengan air hangat dan kumasukan shower gel kedalam bak itu lalu kami pun berendam selayaknya pasangan pengantin baru. Aku duduk bersandar dan dia didepanku, kuelus punggungnya dadanya yang bidang, puting susunya kuelus mesar sambil sesekali kuciumi rambutnya dan daun telinganya.

Dia pun menoleh kebelakang dan mendekatkan bibirnya ke bibirku dan kami pun terlibat dalam ciuman yang sangat mendalam, sensual dan romantis itu. Sambil sesekali kugapai dan ku kocok penisnya yang sudah menegang dari tadi. Pantatnya yang menduduki penisku sesekali digerakan maju mundur untuk memberikan gesekan lembut. Ah... indah sekali malam itu.

Setelah kami puas berciuman, gaya-gaya nakal dalam imajinasi kami berdua mulai muncul.

Kuangkat tubuhnya dan aku suruh dia tidur terlentang sambil kuangkat kedua kakinya sehingga terlihat jelas olehku lubang anus nya... Kujilat buah zakarnya yang tidak terlalu banyak ditumbuhi bulu dan jilatanku bermuara di lobang anusnya...

"Ah... ahh... hmmm...", Andi pun mengerang kenikmatan.
"Masukan jari mu tio...", pinta andi.
"aku pun langsung memasukan lidahku ke dalam lobang anus itu sambil sesekali aku hisap...", dan Andi pun terusa meracau.
"Sialan... nikmat bgt tio... ah... hmmmm..."
Aku pun semakin liar kumasukan 2 jariku sekaligus ke anusnya dan mengeluar-masukannya untuk melemaskan otot2 anusnya.
"Fuck me tio!..", teriak andy.

Nampaknya andi sudah terbakar gairah dan langsung kuangkat tubuhnya lalu kubopong dan langung kulempar kekasur.

Kutindih badannya yang berotot, kuciumi bibirnya sambil sesekali aku cium leher dan piting susunya.

Penisnya yang sudah sangat tegang tak luput dari hisapan ku, aku oral habis penisnya... yang sangat kekar dengan urat-urat nya yang napak jelas keluar nampak kokoh dan perkasa.

Lansung aku angkat pinggilnya dan kumasukan penisku perlahan ke anusnya... dengan gaya konvensional bibir kami terus berciuman, kakinya melinggkar dipinggangku dan tangan Andi meraba punggung dan sesekali meremas pantatku... aku gerakan maju pundur pantatku, penis ku menikmati jepitan anusnya yang ough... sungguh nikmat, erangan kami saling berbalas dan suara khas bercinta tak henti-hentinya mengiringi gerakan maju mundur penis ku... sampai akhirnya gerakanku semakin cepat seiring terlihatnya puncak kenikmatan kami berdua, Andi pun mulai mempererat pelukannya dana kahirnya...

"Ahhhh...", kami sama-sama mencapai klimaks .

Setelah itu kami pun melanjutkan mandi bersama dan akhirnya beristirahat sampai pagi menjelang. Malam itu menjadi malam terakhir dan sekaligus menjadi malam terindah bagiku.

menyodok vaginanya, saya menjilat, kadang mengulum kedua payudaranya

Pukul 19.30 Linda sudah berada dalam mobil bersama saya, dengan memakai rok jins span warna biru dipadu dengan kaos ketat warna putih selaras dengan warna kulitnya. Aduh mak, makin cantik aja nich ABG, pikirku.

"Kita kemana Om?"
"Bandara Selaparang"
"Ngapain ke sana?" tanyanya heran.
"Udah nggak usah banyak tanya, nanti juga tahu"
"Linda ama Papa cuma dikasih ijin satu jam lho Om"
"Maka itu, Om mau kasih hadiah buat Linda"
"Wah, terima kasih Om" jawabnya sambil mencium pipi saya mesra. Saya pilih bandara itu agar bisa romantis dan bisa lebih pribadi, tahu khan pembaca maksud saya, he.. he.. he...

Setelah sampai di bandara, saya parkir mobil di tempat yang agak sepi, kebetulan juga kacanya hitam pekat. Saya ajak Linda pindah ke tempat duduk belakang mobil Kijang itu agar lebih leluasa kalau mepet-mepetan.

"Mana hadiahnya Om?" tanya Linda tidak sabaran, karena tidak tahu apa hadiahnya.
"Om cuma mau kasih hadiah seperti kemaren" selidik saya menunggu tanggapannya.
"Maksud Om?"
"Iya, seperti yang Om ajarkan kemarin, nah itu hadiahnya, tapi Linda mau nggak?"
"Idih, si Om maunya.." jawab Linda sambil tersipu.

Bagi saya itu sudah cukup merupakan tanda setuju dari Linda hingga tanpa menunggu jawaban dari Linda, saya langsung mencium bibirnya dan tangan saya sudah mendarat pada pahanya. Saya elus-elus pahanya yang putih dan masih terbalut oleh jins biru yang sangat seksi hingga memperlihatkan lekuk-lekuk bodinya. Linda juga kelihatannya ingin menghabiskan malam terakhirnya bersama saya dengan tergesa-gesa membuka celana saya sampai separuh dan melahap kontol saya yang sudah kencang dari tadi.

"Teru.. Ss.. Lin.." perintah saya sambil membuka kaos dan BH putihnya yang berenda itu.
"Mmh.. Mmbmnb.." celotehnya tidak jelas karena mulutnya penuh dengan kontol saya yang maju mundur dihisapnya dengan irama yang cepat.
"Ud.. Ahh.. Lin.. Om.. Mau.. Kel.. Uar.. Arghh.."

Tiba-tiba Linda melepaskan kulumannya, dan berganti posisi dengan saya yang berjongkok dan Linda yang duduk sambil membuka rok spannya. Pemandangan yang sangat indah pembaca, Linda memakai CD kuning yang bergambar hati atau cinta.

"Ayo Om, jangan diliatin aja"
"Ya.." jawab saya sambil mencium vaginanya yang masih terbungkus CD kuningnya, jilatan demi jilatan membuatnya geli hingga pinggulnya ke kiri ke kanan tak beraturan.
"Uda.. Hh.. Om.. Buka aja.. Sst.. mmh.." katanya menyuruh saya membuka celana dalamnya.

Dengan dibantu Linda, saya membuka celana dalam beserta sok spannya hingga ia tinggal mengenakan BH saja. Vaginanya yang ditumbuhi bulu halus itu mengeluarkan aroma harum khas wanita, beberapa saat saya cium dan jilat pada bagian dalam vaginanya.

"Sst.. Arggh.. En.. Akk.. Om.. Nah gitu.. Sst"
"Jil.. At.. Om.. Bagian yang itu.. Ya.. Sst.." pintanya pada saya yang membuatnya sangat terangsang.

Sambil menjilat seluruh bagian vaginanya, tangan kanan saya masuk ke dalam BH-nya dan meremas payudaranya dengan lembut dan kadang-kadang memelintir putingnya yang sudah keras sekali.

"Ayo.. Om.. Sst.. Linda.. Nggak.. tahan.. Nih.." rintihnya memohon pada saya.

Saya sudah mengerti maksudnya, Linda sudah sangat terangsang sekali ingin melepaskan hasratnya dengan segera. Kemudian saya berganti posisi dengan Linda saya pangku berhadapan dengan saya sambil membuka penutup payudaranya itu. Maka kami berdua sudah bugil di dalam mobil itu, untung saja keadaan bandara waktu itu belum terlalu ramai karena kedatangan pesawat masih lama.

"Pel.. Lan ya Om" kata Linda sambil menggesek-gesekkan bibir vaginanya sebagai pemanasan dulu.
"Gimana Lin..?"
"Udah Om, sekarang aja" ajak Linda sambil memegang kontolku mengarahkannya pada lubang kemaluannya sambil saya juga menyodoknya pelan, kemudian pada akhirnya bless.. masuklah semua kontol saya.
"Arg.. Sst.. Mmh.." rintih Linda karena masuknya kontol saya yang kemudian maju mundur dengan lembut.

Kontol saya serasa diremas-remas dalam lubang kemaluan Linda yang masih sangat kencang sekali, denyut-denyut yang menimbulkan rasa nikmat bagi saya dan tentunya juga Linda yang menggerakkan pinggulnya ke kiri ke kanan meraih kenikmatannya sendiri.

"Om.. Sst.. kemot su.. sunya Linda.. Sst.. Mmh.."
"Mmh.. Mmh.."

Sambil menyodok vaginanya, saya menjilat, kadang mengulum kedua payudaranya bergantian. Posisi itu menimbulkan bunyi yang saya tirukan kira-kira ceplok.. ceplok.. Beradunya kontolku dalam vaginanya disertai rintihan dan jeritan kecil dari Linda membuat saya ingin segera memuntahkan lahar putih yang sudah dari tadi saya tahan.

"Ce.. Peet.. Sst.. Om.. Linda.. Mau kelu.. Ar.. Sstss.. aahh.." celotehnya meminta saya menyodoknya lebih cepat dan gerakan pinggulnya semakin cepat.
"Ya.. Lin.. Ayo.." jawab saya dengan sodokan yang tak kalah cepatnya dengan pinggulnya dan pada akhirnya muncratlah lahar itu secara bersamaan crot.. crot.. crot..
"Argh.. Ahh.." jerit kecil Linda menyertai muncratnya lahar itu.
"Ahh.." kami berdua duduk dengan lemas dan puas dalam mobil.
"Trim's ya Lin" jawab saya sambil mencium keningnya.
"Sama-sama Om" jawab Linda sambil memeluk saya dengan erat.

Keluar cairan putih dalam kondom saya

Kali ini adalah pengalaman sex saya dengan ABG yang masih SMU bernama Linda. Setelah saya mengirimkan cerita saya tersebut, saya mendapat email dari Linda yang katanya tertarik dengan pengalaman saya dan kebetulan dia sedang di Lombok dalam rangka liburan bersama keluarganya. Kami janjian lewat email bertemu pada bulan Oktober di sebuah rental internet di Mataram. Tentu saja pembaca, saya yang menentukan lokasinya di rental internet tersebut, karena hari itu saya masih harus membalas beberapa email yang ingin berkenalan denganku dan mencari tahu tentang pariwisata di Lombok.

Pada hari Kamis, saya sudah stand by di rental tersebut, berdebar-debar juga rasanya saya menunggu Linda, seperti apa rupanya ya.

"Selamat pagi, Om namanya Andi khan?"
"Ya, betul.. Ini Linda ya!" tanya saya kembali padanya.

Di hadapan saya sekarang adalah seorang ABG keturunan tionghoa yang cantik. Saya perkirakan umurnya baru 16 tahun, tinggi 160 cm, berat 47 kg dan berkulit putih mulus khas cina dengan rambut lurus sebahu, memakai baju hem ketat warna krem, celana jins hitam tiga perempat yang pas. Duduk di samping saya tampak mengintip CD-nya yang berwarna putih. Kontol saya langsung tegak bagaikan Monas melihat cewek cantik ini.

"Gimana khabarnya?" tanyaku membuka percakapan sambil mempersilakannya duduk.
"Baik Om, senang rasanya liburan ke Lombok"
"Oh ya? Udah kemana aja Linda?"
"Ke pantai Senggigi, terus Suranadi dan tempat gerabah itu"
"Terus Linda sekarang sama siapa?"
"Sama Papa, Mama dan sepupu, Linda tinggal di Senggigi Beach Hotel"
"Wah, asyik dong.."
"So pasti, tapi lebih asyik kalo diantar sama tour guide seperti Om"
"Itu sich gampang Lin, yang penting ada komisinya lho" canda saya.
"Tenang Om, dijamin nggak nyesel dech nganterin Linda"

Linda orangnya supel dengan senyumnya yang manis mirip artis mandarin dan aroma tubuhnya yang sangat wangi. 'Adik' saya sudah nggak bisa diam nich.

"Ceritanya Om Andi tuch asli khan?"
"Tentu saja asli lho, dari pengalaman pribadi"
"Enak dong"
"Enak apanya Lin?" pancing saya mulai memepetkan tempat duduk.

Ini baru kesempatan namanya. Asik khan pembaca, bisa berduaan sama abg yang tentu saja masih seger-segernya..

"Gituannya lho.." jawabnya tersipu malu.
"Emangnya Linda pernah gituan sama pacar?"
"Ya.. Hampir pernah"
"Hampir pernah gimana, nggak usah malu dech, ceritain dong"
"Siapa tahu Om bisa bantu" ujarku sambil tangan kiri saya merangkul pundaknya.

Wah, Linda tampaknya nggak marah nich saya pegang pundaknya, berarti ada lampu hijau dong.

"Janji ya Om, nggak bilang siapa-siapa"
"Janji dech" saya menunjukkan tanda victory padanya.
"Gini Om, Tony pacar saya itu kalo udah nafsu cepat keluarnya, padahal Linda belum apa-apa"
"Maksudnya.." tanyaku pura-pura blo'on padahal tahu maksudnya.
"Iya, pas kontolnya Tony nempel di anunya Linda, udah keluar duluan"
"Oh gitu, itu istilah kedokterannya ejakulasi dini"
"Terus ngatasinya gimana dong Om"
"Ya, Linda harus bisa foreplay dulu, maksudnya pemanasan gitu"
"Ya udah Om, tapi Tony maunya terburu-buru en lagian mainnya kasar sich"
"Linda mau Om bantuin?" tanya saya yang sudah tidak lagi melihat isi layar monitor sejak tadi.
"Maksud Om..?"
"Ya.. Gimana caranya foreplay"
"Hus.. Om ini ngaco, Linda khan pacarnya orang"
"Bukannya ngaco, Linda ya tetap pacarnya Tony, Om khan cuma memberikan petunjuk" jawab saya sungguh-sungguh membujuknya agar mau foreplay, habis potongan tubuhnya itu, alamak geboy abis, mungkin rajin fitnes ya atau aerobic.
"Tapi.. Ada orang lho di sini Om, Linda khan malu"
"Nggak ada orang di sini kok, sini Om pangku" rayuku sambil menarik pinggangnya untuk duduk di pangkuan saya menghadap monitor komputer.
"Om.. Jangan.." celetuknya ragu dan canggung.
"Udah.. Atasnya doang kok, gimana?" tanya saya sambil membuka dua kancing atas hemnya hingga kelihatan BH merahnya, tangan kanan saya langsung masuk meremas payudaranya.
"Ja.. Ngan.. Om.. Geli.."
"Gimana rasanya Lin.."
"En.. Ak.. Sst.. Mmh"

Linda kelihatannya sudah agak terangsang dengan permainan tangan saya, ditambah lagi ciuman saya yang mendarat secara tiba-tiba pada lehernya. Tangan kiri saya juga mulai aktif meremas payudaranya yang sebelah. Ciuman pada lehernya saya ubah jadi menjilat, jadi kedua tangan meremas dan kadang-kadang memelintir kedua putingnya itu yang makin lama makin mengeras.

"Mmh.. Mmh.." gumam Linda. Beberapa menit kemudian..
"Udah.. Om.. Sst.. Udah.." tahan Linda sambil melepaskan saya dan merapikan bajunya.
"Ada apa Lin, contoh foreplay belum abis lho" goda saya tersenyum.
"Mmh.. Iya sich Om, cuman nggak leluasa di sini"
"Maunya Linda dimana?"
"Tempat yang sepi orangnya gitu"

Saya lihat tempat rental internet itu sudah mulai ramai kedatangan pengunjung, mungkin Linda agak terganggu juga konsentrasinya.

"Gimana kalo di hotel aja Lin, di sana lebih tenang" usulku.
"Iya dech.. Tapi jangan di Senggigi ya Om", jawabnya sambil tangannya mengandeng saya mesra.
"Oke, nanti OM cariin yang agak jauh dari Senggigi"

Dan kami pun check in di salah satu hotel yang agak jauh dari Senggigi, karena saya tahu Linda tidak mau ketahuan keluarganya, katanya dia bilang sama keluarganya mau ke rental internet selama 3 jam. Karena itu kami pergunakan kesempatan ini sebaik-baiknya.

"Wah, di sini baru tenang nich" kata Linda sambil memperhatikan hotel yang lumayan tenang karena tempatnya agak jauh dari Senggigi dan kota.
"Nah, sekarang gimana? Mau nerusin caranya foreplay?"
"Mmh.. Gimana ya" Linda agak ragu kelihatannya.

Wah, anak ini harus dirangsang lagi supaya mau foreplay, soalnya si 'buyung' sudah tegak seperti pentungan pak satpam. Kemudian saya membuka kaos atas saya dan celana panjang jins hingga tinggal CD, sengaja saya membuka baju menghadap ke Linda.

"Wow.. Apaan tuch Om, kok kembung" kata Linda sambil menunjuk ke kontol saya.
"Linda mau lihat punya Om ya" Kutanggalkan semua celana dalam saya hingga saya bugil dan kelihatan kontol yang tegak itu.
"Wow.. Kontol Om bengkok dikit ya.." terheran-heran Linda melihat bentuk kontol saya.
"Ini baru asli lho Lin, tanpa pembesaran" ujarku sambil mendekatinya.

Tangan saya aktif membuka hem kremnya dan celana jins hitam tiga perempatnya. Sekarang tampak jelas BH merahnya dan CD putihnya yang cantik, pemandangan yang indah. Saya gendong Linda dan menaruhnya dengan lembut di sofa itu, kemudian saya mencium dan menjilat bibirnya serta tangan saya meremas payudara dan mencopot pengait BH-nya.

"Om.. isep.. sst.. susu.. nya.. Linda.." rengeknya meminta saya menghentikan ciuman dan beralih ke payudaranya, ciuman dan hisapan saya giatkan, kemudian puting itu saya gigit perlahan.
"Terr.. us.. Om.. sst.. sst.." rintihnya sambil memindahkan kepala saya pada payudaranya.

Tangan kiriku mengusap payudara sebelah kiri dan tangan kanan saya masuk dalam CD-nya dan mengusap-usap vaginanya yang ditumbuhi bulu halus, kemudian saya masukkan jari keluar-masuk dengan lancar.

"Ouh.. Mmh.. Enak.. Om.. Nah.. Gitu.." Saya turun lagi mencium perutnya yang putih bersih, turun lagi mencium CD-nya yang mulai basah.
"Buka.. Aja.. Om.. Cepet.. Sst" celotehnya yang sudah bernafsu sekali sambil membuka CD-nya. Sekarang terlihat jelas sekali vaginanya yang masih kencang dan saya jilat dengan pelan dan semakin ke dalam lidah saya menari-nari.
"Sst.. Terr.. Us.. Om.. Mmh.." rintihnya tak karuan sambil menjepit kepala saya.

Beberapa menit saya permainkan vaginanya dan paha bagian dalam Linda yang sudah sangat basah sekali.

"Om.. Mmhmm.. Ganti.. Om.. Sstss"
"Gantian gimana Lin.." goda saya sambil telentang.
"Gantian Linda isep kontolnya Om, tapi jangan keluar dulu ya"
"Beres, nanti Om pakai kondom kok"
"Mmh.." Linda tidak menjawab, soalnya sudah mulai menghisap kontol saya, pertama-tama cuma masuk setengah tapi lama-kelamaan masuklah semua kontol saya.
"Terr.. Us.. Lin.. Jilat.." perintah saya sambil memegang kepalanya dan mendorong pelan supaya kontol saya masuk semua ke mulutnya.

Beberapa menit kami melakukan oral sex, Linda ternyata menikmati permainan itu.

"U.. Dah.. Lin.. Om.. Nggak tahan.. Nich"
"Iya Om, Linda juga pengin ngerasain senggama gaya kuda ama kontolnya Om yang bengkok itu hi.. hi.." celotehnya tertawa sambil mengambil posisi menungging.
"Sabar ya Lin, Om pasang kondom dulu"

Kemudian setelah saya pasang kondom, saya masukkan ke vaginanya, tenyata meleset.

"Aduh.. Om.. Pelan.. Dong" rintihnya kesakitan. Memang vagina Linda masih sempit kelihatannya dan posisi tersebut agak susah sich.
"Lin tolong bantuin pegangin kontol Om"
"Sini Linda bantuin masukin tapi pelan ya"

Linda kemudian memegang kontol saya dan mengarahkan ke vaginanya dan saya dorong pelan, pelan tapi pasti dan bless.. masuk seluruhnya dengan dorongan saya yang terakhir agak keras.

"Aduh Om sakit"
"Nggak apa-apa kok Lin, udah masuk kok"
"Sst.. Om.. Gini rasanya ya.. Sst.."
"Gi.. Mana.. Lin.."
"E.. Nak.. Sst.. Agak cepetan Om.. Sst"
"Nahh.. Sst.. Gitu.."

Genjotan demi genjotan saya giatkan sambil tangan kiri memegang perutnya dan tangan kanan memegang payudaranya. Plok.. Plok.. Plok.. Demikian kira-kira bunyinya. Kira-kira beberapa menit saya ngentot dengan Linda dengan posisi doggy style. Dan semakin lama semakin cepat.

"Ce.. Pat.. Sst.. Sst.. Om.. Aah.. Linda mau keluar nich" rintihnya tertahan.
"Sa.. ma.. an.. Lin.. keluarnya.. sst.. yess.." jawab saya sambil mempercepat sodokan kontol saya.
"Sst.. Lin.. Da.. Sst.. Kel.. Uar.. Om.. Argh.." jerit Linda.

Tiba-tiba tubuh Linda mengejang dan saya pun juga, akhirnya crot.. crot.. crot.. Keluar cairan putih dalam kondom saya, bersamaan dengan muncratnya cairan di vagina Linda. Tubuh kami pun lemas menikmati sensasi yang luar biasa itu.