Rabu, 10 Desember 2008

mengarahkan adikku ke lubang vaginanya

Pagi menjelang. Sinar mentari pagi menerangi kamar gue yang berantakan karena
kejadian semalam. Amy, Monica dan Julia masih tidur nyenyak di ranjang gua.
Gila! Ternyata kejadian semalam bukan mimpi. Adik gua langsung tegak lagi. Kaga
mau bangunin mereka, gua bangun dan terus ke dapur untuk membuat makan pagi.
Baru masuk dapur dan lagi nyari mie instant, gua ngerasa ada tangan yang maenin
adik gue dan meluk gue dari belakang.
Gua langsung noleh. Ternyata si Julia. Gua cium dia di bibir dan kasih tahu dia
gua mau masak.
"Eh, gua udah laper nih." Katanya dengan senyumnya yang nakal.
Dia mulai ngisep adik gua yang dari tadi tegak. Gua langsung mundur beberapa
langkah dan duduk di kursi. Sedetik pun tidak dia lepaskan adikku ini. "Ohhh.."
itu saja yang bisa keluar dari mulutku. Mulutnya yang imut terus naik turun dan
dari pipinya bisa keliatan kalo dia lagi ngisep gua dengan kerasnya. Lidahnya
memainkan adikku. Ooh, betapa enaknya pikirku. Jarang sekali dia sudah aktif
pagi begini. Monica dan Amy tiba-tiba muncul di pintu dapur dan langsung senyum.
"Loe orang jahat yah kaga bagi-bagi breakfast." Gua cuman ketawa kecil. Punting
mereka mengeras dan gua rasa mereka mulai horny. Gerakan mulut Julia mulai lebih
cepat. Dari sudut mata gua, gua ngeliat Amy dan Monica sedang French Kissing dan
Finger Fucking each other. Gila bener cewe-cewe ini. Pagi-pagi udah aktif
banget. Mulut Julia tidak diem naik turun, gua muali mainin punting dan payudara
Julia.
"Jul, kita 69 aja deh." Saranku. Julia melepaskan isapannya dan gua langsung
rebahan di tanah. Julia mulai berada di atas gua dan gua langsung isep dia punya
memek yang sekarang basahnya bukan main. Sesekali gua jilat clitorisnya. Setiap
kali gua jilat clitorisnya dia lansung mendesah "Ooh". Akhirnya setelah lima
menit gituan, lidah gua mulai capek. Gua mulai masukin dua jari kedalam,
teriakan "Ahhh" terdengar, gua mulai jilatin clitorisnya dan maju mundurin jari
gua. Dia sekarang cuman teriak "Enak Ron, terus Ron… Kerasan donk… Jilat terus.
Gua cuman bisa jawab, "Eh lidah gua capek nih, jarang-jarang aja lidahnya."
Setelah itu gua mainin clitorisnya pake jempol gua sementara kedua jari gua kaga
berhenti maju mundur. Begitu tangan gua yang satunya menyentuh payudaranya, dia
langsung teriak, "Oh yes Ron!!!". Otot vaginanya langsung tegang dan bajir
klimaksnya mulai membasahi mukaku. Untuk sementara dia berhenti menyedot
sebentar. Sementar itu Amy dan Monica sudah ganti posis! i jadi 69 juga. Setelah
Julia mulai ngisep lagi, Mereka udah klimaks, sebab gua denger mereka teriak
"I'm cumming!" bergantian dan nafas mereka menjadi berat dan dapat terdengar
jelas. Gua yakin gua sebentar lagi mulai klimaks. Gua coba tahan sebentar tapi
gua kaga bisa. Sedotan mulut Julia memang hebat. Tak lama kemudian gua semprot
aja peju gua kedalam tenggorokan si Julia. Setelah itu, dia mencium gua. Tanpa
diduga, ternyata dia cuma telan sebagian peju gua sebab sebagiannya dimasukin
mulut gua. Itu pertama kali gua ngerasasin peju. Rasanya agak aneh tapi lumayan
enak juga.
"Bagian breakfast loe tuh. Enak ngga?" gua cuman ngangguk aja. "Kita orang yang
buat breakfast deh, loe mandi aja" lanjutnya.
Gua akhirnya masuk kamar dan mandi.
Setelah mandi, kita orang pergi jalan-jalan ke Orchard Road naek MRT. MRT dari
rumah gua ke Orchard kurang lebih 20 menit. MRT yang penuh sesak itu membuat
kita semua saling terombol. Baru mau sampai Newton, MRT nya diam, lampunya pun
mati. "Ladies and gentleman, please do not panic, there is electrical and track
failure. They are trying to fix the track at the moment and the electricity
would be back online in half an hour. We regret for inconvinience caused." Suara
dari speaker menjelaskan apa yang terjadi. Tiba-tiba ada yang pegang adik gua,
gua telusuri mencari muka empunya tangan. Ternyata yang maenin adik gua orang
yang gua tak kenal. Dia mulai masukin tangannya ke zipper gua. Gua juga tak mau
kalah. Gua mulai Masukin tangan gua kedalam T-shirt nya dan mencari dia punya
payudara. Kaga gua sangka, Payudaranya gede banget. Tiba-tiba tangannya
meninggalkan adikku yang tegak keluar dari zipper dan mulai buka dia punya BH
dan menanggalkan BH nya. Rok mininya gua singkap da! n ternyata dia kaga pakai
cede. Gua mainin clitorisnya pakai satu tangan dan satu tangan lagi mainin
puntingnya. Agar desahannya yang mulai keluar dari mulutnya tidak kedengaran
orang lain, gua French kiss dia. Lidah kami beradu dalam mulut kami dan
tangannya mulai ngocokin adik gua.
"It is fifteen minutes before the light is up and the train will be moving.
Please bear with the condition for the moment." Setelah itu, dia mulai
mengarahkan adikku ke lubang vaginanya. Kusandarkan dia ke pintu sementara gua
spread kakinya. Gua angkat dia sedikit dan karena agak menyenggol penumapang
lainnya, gua denger beberapa gerutuan. Setelah yakin tidak akan menyenggol orang
lain, gua mulai masukin adik gua ke lobangnya. Gua denger dia mendesah "Mmm…"
itu aja yang gua denger. Gua mulai French kiss dia lagi agar dia kaga teriak
lebih keras. Gua mulai tusuk dia dengan kasar dan setelah agak lama menusuk, dan
bercium, akhirnya kita klimaks barengan. Kita mulai merapikan diri. Kini aroma
sex mulai tersebar. Akhirnya lampu menyala lagi. Setelah gua tengok ke samping,
ternyata yang gua ngentotin tadi adalah guru mathematics gua. Dia tersenyum
nakal dan menaruh jari telunjuknya di mulutnya seolah menandakan untuk
merahasiakan apa yang telah terjadi.
Setelah lima menit, akhirnya MRT pun berjalan kembali. Setelah sampai ke
Orchard, kami semua turun. Kita orang lansung naik eskalator menuju ke pusat
pertokoan. Kami berbelanja di pusat pertokoan sampai agak malam. Akhirnya kita
orang pulang juga.
Sampai di rumah gua langsung masuk kamar kecapaian menemani cewe-cewe yang jago
belanja ini. Rupanya cewe-cewe ini benar-benar edan. Gua sudah capek begini
masih minta sex. Untuk nakut-nakutin mereka gua usulin permainan baru. Permainan
kami adalah master and slave. Gua jadi master, mereka jadi slave (budak). Di
luar dugaan gua, ternyata mereka setuju dan kelihatan sangat berminat. Gua kasih
tahu mereka, mereka cuman boleh panggil gua bos, tapi gua boleh panggil mereka
apa saja (termasuk perek, slut, cewe murahan dan sejenisnya) dan boleh menyuruh
atau memaksa mereka melakukan sesuatu seenaknya selama hal ini berhubungan
dengan sex. Mata mereka makin berbinar-binar. Akhirnya kusuruh mereka melucuti
semua pakaian dan mereka tidak diperbolehkan memakai pakaian apapun di dalam
rumah.
Sementara aku mandi, mereka kuperintahkan membersihkan kamarku yang berantakan
karena adegan semalam. Sewaktu gua keluar, mereka masih belum selesai
membersihkan kamarku. Gua ke kulkas minum Red Bull dulu supaya kuat baru balik
ke kamar. Mereka ternyata sudah selesai.
"Eh, loe orang bertiga main bersama di lantai. Julia, loe pake ketimun yang
lumayan panjang ini kaya double dildo sama Amy sementara loe orang jilatin
Monica. Gua di sini bakal rekam loe pake handycam gua." Gua lempar ketimun yang
gua buat di sekolah pake tanah liat ke Julia. Mereka pertamanya agak kaga suka
ide gua pake handycam tapi setelah gua yakinin bahwa videonya kaga bakal gua
kasih liat orang lain akhrinya mereka setuju.
Akting mereka super hot. Mereka mengerang dan berteriak kenikmatan. Mereka juga
mulai meremas-remas payudara masing-masing dan terkadang lawan main mereka.
Mereka juga terkadang bercium mesra. Adik gua mulai kaga tahan. Gua elus adik
gua lewat celana dalam gua.
"Stop!" Mereka yang lagi asyik main rupanya kaga denger gua. Gua teriak sekali
lagi "STOP!!" akhirnya mereka stop juga. Sebagai hukuman untuk tidak mendengar
perintah bos, gua suruh setiap orang ambil ketimun kecil di kulkas dan masukkan
ke dalam vagina mereka. Setelah itu gua suruh mereka jalan-jalan dalam rumah
dengan ketimun di dalam vagina mereka. Belum puas dengan hukuman ini, gua suruh
mereka pake celana dalam dan kaos panjang gua (kurang lebih sampe lutut mereka).
Pentil payudara mereka yang warnanya agak gelap itu terlihat dari luar dan boleh
dibilang lumayan jelas sebab pentil mereka dalam keadan keras. Gua suruh mereka
ikutin gua ke seven eleven terdekat tanpa pake celana maupun bh mereka. Mereka
mulai menawar tetapi gua bilang, "Kalau masih mau tawar menawar, kita pergi ke
supermarket 2 bus stop dari sini." Mereka akhirnya ikut gua ke seven eleven yang
di depan rumah gua. Monica hampir lemas karena sewaktu lari menyeberang jalan,
dia mendapat klimaks (ketimunnya ! kaya kontol naik turun sewaktu dia lari).
Penjaga toko seven eleven ngeliatin payudara Amy yang gede menonjol itu. Apalagi
tanpa sengaja, payudaranya menyenggol kaca kulkas yang agak basah itu, membuat
payudaranya semi jelas. Yang buat penjaganya cengar-cengir, ketika si Julia
membongkok untuk mengambil barang di rak bawah, celana dalamnya yang basah
karena cairannya itu terlihat jelas. Setelah membeli barang gua lari balik ke
rumah dan menyuruh mereka ikut lari dan mengeluarkan ultimatum bahwa siapa saja
yang sampai di rumah lebih dari dua menit akan kena hukuman lebih berat.
Langsung aja mereka lari ke rumah, Julia di tengah jalan hampir lemas karena
klimaks tapi memaksa diri untuk lari. Akhirnya mereka sampai di rumah dalam
waktu yang ditentukan. Nafas mereka sudah memburu dan badan mereka sudah lemas
dan penuh keringat, tapi permainan baru dimulai, sebab adik gua masih segar
bugar. Apalagi baju yang mereka pakai seolah-olah transparan dibasahi keringat.
Ingin tahu lebih lanjut… tunggu kelanjutannya…

Tidak ada komentar: